Selamat datang di E-Katalog Budidaya Sayuran Pekon Simpang Kanan

Minggu, 22 Februari 2015

BUDIDAYA TANAMAN SAWI Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya sayuran pada umumnya. Budidaya konvensional di lahan meliputi proses pengolahan lahan, penyiapan benih, teknik penanaman, penyediaan pupuk dan pestisida, serta pemeliharaan tanaman. Sawi dapat ditanam secara monokultur maupun tunmpang sari. Tanaman yang dapat ditumpangsarikan antara lain : bawang dau, wortel, bayam, kangkung darat. Sedangkan menanam benih sawi ada yang secara langsung tetapi ada juga melalui pembibitan terlebih dahulu. Berikut ini akan dibahas mengenai teknik budidaya sawi secara konvensional di lahan. A. BENIH. Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Benih yang baik akan menghasilkan tanaman yang tumbuh dengan bagus. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Dan penanaman sawi yang akan dijadikan benih terpisah dari tanaman sawi yang lain. Juga memperhatikan proses yang akan dilakukan mesilnya dengan dianginkan, tempat penyimpanan dan diharapkan lama penggunaan benih tidak lebih dari 3 tahun. B. PENGOLAHAN TANAH. Pengolahan tanah secara umum melakukan penggemburan dan pembuatan bedengan. Tahap-tahap pengemburan yaitu pencangkulan untuk memperbaiki struktur tanah dan sirkulasi udara dan pemberian pupuk dasar untuk memperbaiki fisik serta kimia tanah yang akan menambah kesuburan lahan yang akan kita gunakan. Tanah yang hendak digemburkan harus dibersihkan dari bebatuan, rerumputan, semak atau pepohonan yang tumbuh. Dan bebas dari daerah ternaungi, karena tanaman sawi suka pada cahaya matahari secara langsung. Sedangkan kedalaman tanah yang dicangkul sedalam 20 sampai 40 cm. Pemberian pupuk organik sangat baik untuk penyiapan tanah. Sebagai contoh pemberian pupuk kandang yang baik yaitu 10 ton/ha. Pupuk kandang diberikan saat penggemburan agar cepat merata dan bercampur dengan tanah yang akan kita gunakan. Bila daerah yang mempunyai pH terlalu rendah (asam) sebaiknya dilakukan pengapuran. Pengapuran ini bertujuan untuk menaikkan derajad keasam tanah, pengapuran ini dilakukan jauh-jauh sebelum penanaman benih, yaitu kira-kira 2 sampai 4 minggu sebelumnya. Sehingga waktu yang baik dalam melakukan penggemburan tanah yaitu 2 – 4 minggu sebelum lahan hendak ditanam. Jenis kapur yang digunakan adalah kapur kalsit (CaCO3) atau dolomit (CaMg(CO3)2). C. PEMBIBITAN. Pembibitan dapat dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah untuk penanaman. Karena lebih efisien dan benih akan lebih cepat beradaptasi terhadap lingkungannya. Sedang ukuran bedengan pembibitan yaitu lebar 80 – 120 cm dan panjangnya 1 – 3 meter. Curah hujan lebih dari 200 mm/bulan, tinggi bedengan 20 – 30 cm. Dua minggu sebelum di tabur benih, bedengan pembibitan ditaburi dengan pupuk kandang lalu di tambah 20 gram urea, 10 gram TSP, dan 7,5 gram Kcl. Cara melakukan pembibitan ialah sebagai berikut : benih ditabur, lalu ditutupi tanah setebal 1 – 2 cm, lalu disiram dengan sprayer, kemudian diamati 3 – 5 hari benih akan tumbuh setelah berumur 3 – 4 minggu sejak disemaikan tanaman dipindahkan ke bedengan. D. PENANAMAN. Bedengan dengan ukuran lebar 120 cm dan panjang sesuai dengan ukuran petak tanah. Tinggi bedeng 20 – 30 cm dengan jarak antar bedeng 30 cm, seminggu sebelum penanaman dilakukan pemupukan terlebih dahulu yaitu pupuk kandang 10 ton/ha, TSP 100 kg/ha, Kcl 75 kg/ha. Sedang jarak tanam dalam bedengan 40 x 40 cm , 30 x 30 dan 20 x 20 cm. Pilihlah bibit yang baik, pindahkan bibit dengan hati-hati, lalu membuat lubang dengan ukuran 4 – 8 x 6 – 10 cm. E. PEMELIHARAAN. Pemeliharaan adalah hal yang penting. Sehingga akan sangat berpengaruh terhadap hasil yang akan didapat. Pertama-tama yang perlu diperhatikan adalah penyiraman, penyiraman ini tergantung pada musim, bila musim penghujan dirasa berlebih maka kita perlu melakukan pengurangan air yang ada, tetapi sebaliknya bila musim kemarau tiba kita harus menambah air demi kecukupan tanaman sawi yang kita tanam. Bila tidak terlalu panaspenyiraman dilakukan sehari cukup sekali sore atau pagi hari. Tahap selanjutnya yaitu penjarangan, penjarangan dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Selanjutnya tahap yang dilakukan adalah penyulaman, penyulaman ialah tindakan penggantian tanaman ini dengan tanaman baru. Caranya sangat mudah yaitu tanaman yang mati atau terserang hama dan penyakit diganti dengan tanaman yang baru. Penyiangan biasanya dilakukan 2 – 4 kali selama masa pertanaman sawi, disesuaikan dengan kondisi keberadaan gulma pada bedeng penanaman. Biasanya penyiangan dilakukan 1 atau 2 minggu setelah penanaman. Apabila perlu dilakukan penggemburan dan pengguludan bersamaan dengan penyiangan. Pemupukan tambahan diberikan setelah 3 minggu tanam, yaitu dengan urea 50 kg/ha. Dapat juga dengan satu sendok the sekitar 25 gram dilarutkan dalam 25 liter air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. F. PANEN DAN PENANGANAN PASCA PANEN. Dalam hal pemanenan penting sekali diperhatikan umur panen dan cara panennya. Umur panen sawi paling lama 70 hari. Paling pendek umur 40 hari. Terlebih dahulu melihat fisik tanaman seperti warna, bentuk dan ukuran daun. Cara panen ada 2 macam yaitu mencabut seluruh tanaman beserta akarnya dan dengan memotong bagian pangkal batang yang berada di atas tanah dengan pisau tajam. Pasca panen sawi yang perlu diperhatikan adalah : 1. Pencucian dan pembuangan kotoran. 2. Sortasi. 3. Pengemasan. 4. Penympanan. 5. Pengolahan. 4. HAMA DAN PENYAKIT A. HAMA. 1. Ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis Zell.). 2. Ulat tritip (Plutella maculipennis). 3. Siput (Agriolimas sp.). 4. Ulat Thepa javanica. 5. Cacing bulu (cut worm). B. PENYAKIT. 1. Penyakit akar pekuk. 2. Bercak daun alternaria. 3. Busuk basah (soft root). 4. Penyakit embun tepung (downy mildew). 5. Penyakit rebah semai (dumping off). 6. Busuk daun. 7. busuk Rhizoctonia (bottom root). 8. Bercak daun. 9. Virus mosaik.

Minggu, 15 Februari 2015

Secara umum menanam sayuran ada yang bisa langsung ditanam langsung terutama untuk benih dengan ukuran yang besar, sedangkan benih yang ukurannya kecil perlu dilakukan penyemaian terlebih dahulu. Diantara alasannya adalah biji yang besar tentunya susah terbawa gangguan alam seperti hujan dan angin demikian juga kecambah yang dihasilkan juga lebih kuat. Begitu pun sebaliknya biji yang kecil apabila ditanam langsung kemudian terkena hujan atau diterpa angin tentu mudah tercecer kemana-mana, kecambah yang dihasilkan juga mudah rusak, patah dan roboh tentunya. Mengenai Masa panen pun sebenarnya tergantung pertumbuhan tanaman semakin subur tanaman maka semakin cepat dia bisa dipanen. Anda yang menanam dengan metode hidroponik dengan menggunakan pupuk AB mix sehingga kebutuhan unsur makro dan mikro tanaman terpenuhi tentunya lebih cepat panen daripada tanaman yang ditanaman media tanah biasa. Pengalaman saya ketika berbincang dengan petani ibukota di bantaran kali, dia bercerita bahwa dia memanen caisim/sawi hijau pada umur 25 hari setelah semai padahal normalnya orang tua saya yang merupakan petani memanennya sekitar 45 hari. Perbedaannya adalah pupuk nitrogen yang diberikan oleh petani ibukota ini adalah berkali-kali yaitu setiap 3-5 hari sekali, sedangkan orang tua saya hanya memberi pupuk cuma sekali saja. Berikut ini adalah tabel cara menanam dan masa panen beberapa sayuran semoga bermanfaat No Nama Tanaman Cara Penanaman Masa Panen 1 Caisim/Sawi Hijau, sawi pahit dan pak choy Disemai setelah tumbuh 3-4 daun sejati kemudian ditanam (dijadikan bibit terlebih dahulu) /Tanam langsung dengan disebar di media tanam - 40-60 hari dari biji atau 25-30 hari setelah tanam dari bibit. 2 Petsai /Sawi Putih Disemai setelah tumbuh 3-4 daun sejati kemudian ditanam (dijadikan bibit terlebih dahulu) - 30-60 hari setelah tanam dari bibit (tergantung varietas) 3 Kol hijau , kol merah Disemai setelah tumbuh 3-4 daun sejati kemudian ditanam (dijadikan bibit terlebih dahulu) 3-4 bulan dari penyemaian biji 4 Kembang Kol dan Brokoli Disemai setelah tumbuh 3-4 daun sejati kemudian ditanam (dijadikan bibit terlebih dahulu) 55- 100 hari (tergantung varietas) 5 Selada Keriting, Selada krop Disemai setelah tumbuh 3-4 daun sejati kemudian ditanam (dijadikan bibit terlebih dahulu) 2-3 bulan setelah semai 6 Bayam (hijau/merah) Tanam langsung dengan disebar di media tanam tutup dengan tanah halus setengah cm Mulai umur 25 hari, bertahap setiap 5 hari sekali. 7 Spinach Tanam langsung dengan disebar di media tanam tutup dengan tanah halus setengah cm Mulai umur 30 hari bertahap setiap 5 hari sekali 8 Kangkung Tanam langsung dengan disebar di media tanam tutup dengan tanah halus setengah cm Mulai umur 27 hari bertahap setiap 5 hari 9 Bawang daun Disemai setelah tinggi 10-15 cm kemudian ditanam (dijadikan bibit terlebih dahulu) 3 bulan setelah tanam 10 Terong Disemai setelah tumbuh 4 daun sejati kemudian ditanam (dijadikan bibit terlebih dahulu) Panen dimulai pada 70-80 hari setelah semai selanjutnya setiap 5 hari. 11 Tomat Disemai setelah tumbuh 4 daun sejati kemudian ditanam (dijadikan bibit terlebih dahulu) Panen dimulai usia 9 minggu setelah tanam selanjutnya setiap 5 hari 12 Cabe Disemai setelah tumbuh 4 daun sejati kemudian ditanam (dijadikan bibit terlebih dahulu) Panen dimulai usia 9 minggu setelah tanam selanjutnya setiap 5 hari 13 Pare Tanam langsung dengan memasukan 2 biji kedalam lubang sedalam 1- 2 cm kemudian ditimbun tanah Panen muali usia 2 bulan dan diulangi setiap seminggu sekali 14 Gambas/oyong Tanam langsung dengan memasukan 2 biji kedalam lubang sedalam 1- 2 cm kemudian ditimbun tanah Panen muali usia 3 bulan dan diulangi setiap seminggu sekali 15 Timun Tanam langsung dengan memasukan 2-3 biji kedalam lubang sedalam 1- 2 cm kemudian ditimbun tanah Panen muali usia 2 bulan dan diulangi setiap seminggu sekali 16 Kacang Panjang Tanam langsung dengan memasukan 2-3 biji kedalam lubang sedalam 1- 2 cm kemudian ditimbun tanah berbunga pada umur 30 hari dan mulai panen umur 45 hari 17 Kacang Buncis Tanam langsung dengan memasukan 2-3 biji kedalam lubang sedalam 1- 2 cm kemudian ditimbun tanah panen biasanya sudah bisa dilakukan setelah 60 hari atau polong kacang sudah cocok disayur. 18 Kacang Kapri Tanam langsung dengan memasukan 2-3 biji kedalam lubang sedalam 1- 2 cm kemudian ditimbun tanah Umur 70-90 hari 19 Lobak Langsung Tanam sedalam 1 cm Umur 60-80 hari 20 Wortel Tanam langsung dengan disebar di media tanam tutup dengan tanah halus setengah cm Panen 3-4 bulan Beberapa pertanyaan seputar penyemaian Apakah Benih Harus Direndam Dulu Sebelum ditanam atau disemai? Tidak harus, tujuan perendaman adalah agar air bisa segera masuk kedalam bagian dalam biji sehingga cepat berkecambah. Selagi tanah basah dan rajin disiram tentu tidak masalah kalau tidak direndam. Merendam benih sebenarnya juga bermanfaat untuk mensortir benih, benih yang mengapung biasanya isinya kopong atau tidak penuh sehingga kemungkinan besar tidak tumbuh sebaiknya dibuang saja dan benih yang mengapung saja yang ditanam/disemai Apakah direndam dengan air hangat? Perendaman dengan air hangat umumnya dilakukan untuk benih yang kulit keras, semakin keras biji tanaman perlu semakin lama di rendam. Ada juga yang bagusnya direndam dengan air dingin seperti benih selada/lettuce. Media apakah yang cocok untuk Penyemaian? Sebenarnya tanah yang gembur bisa untuk penyemaian, bagus juga menggunakan arang sekam, tanah berpasir, kalau anda dekat dengan toko bunga/pertanian sudah ada media tanam yang cukup lengkap campuran tanah, kompos dan pupuk kandang.
Manfaat sawi untuk kesehatan tubuh 1. Sawi memilki kandungan vitamin C lebih banyak dari jeruk Satu cangkir irisan sawi memiliki 134% untuk asupan vitamin C harian yang di rekomendasikan, sementara buah dengan ukuran jeruk medium hanya memiliki 113% dari kebutuhan vitamin C harian. Apalagi secangkir sawi beratnya hanya 67 gr, sementara jeruk ukuran medium beratnya 131 gr, jadi dengan kata lain sawi ini memiliki kandungan vitamin C dua kali lipat dibandingkan jeruk. 2. Mengurangi risiko diabetes tipe 2 dan meningkatkan kesehatan jantung Sayur sawi merupakan sumber asam alfa-linoleat, asam lemak omega-3 yang penting bagi kesehatan otak, mengurangi risiko diabetes tipe dua serta meningkatkan kesehatan jantung. 3. Membantu memerangi peradangan dan mencegah pembentukan plak di arteri Sawi memiliki banyak fitonutrien, quercetin yang membantu memerangi peradangan dan mencegah pembentukan plak di arteri dan sulforaphane, senyawa pelawan kanker. Tapi semua senyawa itu akan lebih efektif jika dikombinasikan dengan makanan lain. Contohnya antara lain alpukat dan minyak zaitun. 4. Cocok untuk makanan diet Sawi sangat rendah kalori (26 kkal per 100 g daun mentah) dan lemak, namun kaya serat, dianjurkan dalam program pengendalian kolesterol dan pengurangan berat badan. 5. Mengendalikan kolesterol Manfaat sawi lainnya terdapat pada daunnya yang berwarna hijau gelap mengandung jumlah serat yang sangat baik, yang dapat membantu mengendalikan kolesterol dan juga melindungi terhadap wasir, sembelit serta penyakit kanker usus besar. 6. Sumber antioksidan Sawi segar merupakan sumber dari beberapa anti-oksidan dan mineral seperti vitamin C, vitamin A, vitamin E, karoten seta beberapa mineral penting lainnya seperti kalsium, zat besi, magnesium, kalium, seng, selenium dan mangan. 7. Manfaat sawi untuk pasien penyakit alzheimer Vitamin K dalam sawi memiliki peran dalam membangun fungsi massa tulang dengan mengembangkan aktivitas osteotrofik pada tulang. Hal ini juga bermanfaat pada pasien penyakit alzheimer dengan membatasi kerusakan saraf pada otak. 8. Mencegah cacat tabung saraf pada bayi Daun sawi juga merupakan sumber asam folat yang baik. Vitamin yang larut dalam air memiliki peran penting dalam sintesis DNA dan ketika diberikan sebelum dan awal kehamilan membantu mencegah cacat tabung saraf pada bayi. 9. Melawan berbagai macam kanker Kandungan yang ada pada daun sawi juga bermanfaat dalam melawan prostat, kanker usus, kanker payudara dan kanker ovarium berdasarkan penghambatan pertumbuhan sel kanker, efek sitotoksik pada sel kanker. 10. Menjaga kesehatan selapu lendir dan kulit Daun sawi mengandung vitamin A yang merupakan nutrisi penting untuk menjaga kesehatan selaput lendir dan kulit dan juga penting untuk penglihatan. 11. Mencegah arthritis, osteoporosis Konsumsi rutin sawi hijau dalam makanan dikenal untuk mencegah arthritis, osteoporosis, anemia defisiensi zat besi dan diyakini melindungi dari penyakit jantung, asma dan kanker kolon dan kanker prostat. Bagi penderita batu ginjal sebaiknya mengurangi konsumsi sawi karena didalam daun sawi terkandung zat bernama oksalat yang menghambat penyerapan kalsium dalam tubuh dan menimbulkan pembentukan batu ginja. Demikianlah artikel tentang manfaat sawi untuk kesehatan tubuh yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.

Senin, 26 Januari 2015


Makan sehat bukan berarti mahal. Banyak sayuran sederhana dan murah yang bisa memberi asupan nutrisi hebat buat tubuh. Seperti brokoli, kubis atau tauge. Sejumlah vitamin, serat dan mineralnya mampu mengatasi berbagai penyakit kronis.
Makan bukan hanya agar perut kenyang tetapi juga agar kebutuhan nutrisi tercukupi. Sayuran segar diperlukan untuk memenuhi kebutuhan serat, mineral dan vitamin. Sayuran sederhana yang banyak ditemui sehari-hari ternyata punya kandungan nutrisi yang bagus untuk tubuh. Seperti 5 sayuran berikut ini:

Kol
Kubis mentah atau dimasak, mempunyai banyak manfaat. Baik untuk kesehatan kulit dan mata serta kaya vitamin A. Fitonutrien pada kubis juga bisa membantu tubuh melawan radikal bebas, memelihara kesehatan paru-paru, perut, dan mencegah kanker prostat serta kanker usus besar. Makan kubis secara teratur tidak hanya bisa mencegah sejumlah penyakit, tetapi juga mendapat asupan yodium yang dibutuhkan dalam pengembangan otot.

Bayam
Bayam mengandung karotenoid yang membantu mencegah kanker. Juga mengandung vitamin C dan A yang bisa membantu menjaga penglihatan dan membuat kulit lebih bersinar. Tingkat potasium yang tinggi pada bayam sangat baik bagi penderita tekanan darah tinggi. Bayam juga memperkuat otot dan membantu mengatasi masalah anemia.